Pages

Tuesday, December 3, 2013

Hobi Saya Belakangan Ini....

Hobi saya belakangan ini.... hmmm apa ya? Sebenernya saya hobi macem-macem, tapi akhir-akhir ini paling demen sama yang namanya:

STRONGHOLD CRUSADER




Kenapa ya? Kenapa yaaaa????
Mau tauu?? Ini karena di Stronghold Crusader ini saya bisa menuangkan segala kebengisan saya pada kastil musuh-musuh. Daripada bengis sama benda-benda malang di kamar, mending sama musuh-musuhnya. Apalagi sama yang ngomongnya begini:


"Bravely done! You fight like a man!"


Secara, gue cewek, bro!!


Ah, meski sebel sama yang ngomong itu (wkwkwkwwkk) tapi saya tetep seneng mainnya! Kalo main pasti nggak tau jam deh. Wkwkwkkk

Ini lahan pertanian saya. Saya demen banget ambil alih kekuasaan begini. wkwkwkkk


Curcolan Lama…. Tentang Cerpen Saya….

Saya nggak akan ngomong pake Bahasa Londo lagi di sini, karena saya tahu bahasa Inggris saya masih jauh di bawah standar :P


Jadi, ceritanya, di sini saya akan ngobrol soal karya pertama saya yang diterbitkan. Yah, anggap aja ini sebagai sarana supaya saya (dan para pembaca sekalian) nggak lupa pada event berharga tersebut (soalnya saya seorang penderita pikun alzeimer akut :P )

Setahun lalu, tepatnya pada suatu hari di Bulan November 2012, saya ikut sebuah lomba cerpen tingkat jurusan di tempat saya kuliah. Waktu itu saya masih ingusan dan ijo royo-royo jika ngobrolin soal tulis-menulis (padahal saya sudah hampir 4 tahun mendekam dan diperam demi belajar menulis). Pada awalnya saya salah kapra. Saya buat sebuah cerpen tanpa judul di komputer lama saya. Panjangnya 4500 an kata. 

Berkisah tentang seorang pemuda bernama Sebastian yang kabur dari rumahnya untuk berkelana, ditemani jaran/kuda kesayangannya. Di tengah jalan, Sebastian dihadang sekomplotan rampok. Dia dihajar dan diporot habis-habisan sampai cuma pakaian yang menempel di badannya aja yang tersisa. Sebastian nyaris koit, tapi dia ditolong oleh seorang gadis bernama Rosa. Tengterengtengteeeeeengg!!!
Lalu, setelah hampir menembus angka 4500 an, saya endapkan dulu cerpen saya karena SAYA NGANTUK. Wkwkwkwkkk. Besoknya, di kampus, saya dapet kabar dari panitia yang kebetulan temen sekelas saya:
“Sis, beneran itu 5000 kata maksimalnya?” tanya saya.
“Enggak, Tha. 5000 karakter. Bukan kata. Maksimal katanya 750,” jawabnya polos.

Dan jantung saya pun mencelus seolah telah jatuh ke lambung. Oh, jadi saya salah buat dong! Jadi pengorbanan saya kemaren malem sia-sia dong??? MAMAAAAA!!
Tapi saya nggak depresi segitunya kok. Beneran. Saya mulai buat cerpen baru dengan menanamkan dalam-dalam omongan temen saya tadi. Cerpen baru saya berjudul Rose. Berkisah tentang seorang cewek bernama Rosa yang mengenang teman sekaligus cowok taksirannya yang bernama Erick. 750 kata pun mentok. Lalu saya minta bantuan kepada senior saya untuk mengedit.
Sehari kemudian, saya dapet kabar dari senior saya:
“Uh mahgaadd. Cerpennya kecepetan. Nggak berasa apa-apa :P.”
UHMAGAAADD, kata saya dalam hati. Lalu saya bilang, “Ini karena batas katanya sih, Kak. Masa cuma 750 kata :P :P”
Setelah mendapatkan pencerahan dan curcol sedikit dengan Mr. Senior, saya berusaha sebisa mungkin untuk menuangkan perasaan ke dalam cerpen saya. Hingga kemudian, cerpen saya FIX dan selesai dan kelar dan jadi! Saya segera kirim ke email panitia. SENT!


Tepat setelah saya kirim cerpennya, saya menghadiri technical meeting lomba cerpen yang saya ikuti (wagu tha? Technical meeting belakangan, pengumuman lomba sudah dari jauh2 hari lalu). Selama mengikuti technical meeting, banyak sekali persyaratan yang diubah termasuk jumlah halaman dan kata. Saya shock berat. Lalu saya bertanya kepada juri mengenai cerpen saya yang sudah saya kirim, tapi ingin saya perbaiki karena ada pengubahan persyaratan. Juri memperbolehkan saya mengubah cerpen saya. THANK GOD!
Begitu saya sapai di rumah, saya segera poles, pahat, cat, cium, kecup, peluk cerpen saya lagi. DAH lahirlah cerpen berjudul Rose versi 2.3 (ngarang dink :P ). Cerpen inilah yang saya kirim ke panitia, dan akhirnya memperoleh peringkat 8 dari 42 peserta. Tepuk tangan dong! Prok prok prok prok!



Beberapa hari kemudian, saya dapet SMS dari ketua panitia lomba. Saya diminta kirim biodata dan judul2 cerpen atau novel yang pernah diterbitin. Karena waktu itu saya nggak punya sama sekali, selain kumpulan fanfiction Kingdom Hearts, saya kirim aja dah tuh judul2 fanfic saya. Wkwkwkwkkk.
Esoknya, panitia yang sekelas sama saya ngebocorin kalo biodata yang dikirim itu bakal dibukuin beserta cerpennya. Semacam antologi gitu deh. OWALAAAAH NGONO TO?? Buset dah! Buset dah! BUSYEEEEEE! Akhirnya ada juga yang menyadari betapa penginnya saya nampang di buku *sob sob sob* Terharu deh… J


Tepat tanggal 2 Mei 2013, antologi 15 besar cerpen bahasa Inggris sejurusan pun diluncurkan oleh bu dekan. Ini diaa!




Saya sebagai salah satu contributor, dapet satu eks gratis tis tiiissss. Enaknya dapet gratisan. Heheee. Saya punya foto saya sama bukunya, tapi nggak akan kupost karena wajah saya sangat horror di foto tsb :P
Ini halaman yang memuat judul dan nama lengkap saya:




xDD

Lucy Lucifer: Sebuah Misteri di Balik Kalung LOL

Judul: Lucy Lucifer

Genre: Horror

Penulis: Bella Vanilla, dkk

Editor: Aini

Tebal: 210 halaman

Cetakan Pertama: November 2013

Harga: Rp 32.000

Penerbit: de TEENS (DIVA Press)


Mendadak aku membeku. Tanganku serasa terpaku di kenop pintu yang sudah kuputar.
Siapa yang bernyanyi?
Bukannya Mbok Jum tidak ada?
Kapan dia masuk ke kamar lagi?
Kukumpulkan keberanian untuk mendorong pintu yang sudah kubuka. Sedikit demi sedikit... kuintip ke dalam kamar Mas Erik.
Badanku menegang melihat helaian rambut panjang kusut yang terurai di dekat pintu.
Rambut siapa ini?
Kutelusuri rambut itu dengan gerakan mata dari balik pintu. Begitu panjang dan kusut... dari pintu hingga boks Aira.
Aira...? Ada seseorang di atas boks Aira!! Seorang wanita berambut sangat panjang dan kusut duduk di atas boks Aira, membelakangiku. Rambutnya bagai gorden hitam pekat yang menyelimuti seluruh boks.


Itu tadi adalah blurb antologi horor super keren terbaru dari DIVA Press!
Ada empat belas cerpen horor dari empat belas pemenang lomba #teenhorror yang diselenggarakan oleh DIVA Press dan Unsa beberapa bulan lalu. Pastinya antologi ini bisa bikin kamu semua menggigil dan nggak bisa tidur, deh! DIJAMIN! ^^


Saya adalah salah satu penulisnya (songong dikit JOSS!) #langsung dihajar massa sekampung#

Ini cerpen pertama saya yang saya ikutin lomba di DIVA Press. Saya nggak nyangka, cerpen yang saya buat beberapa hari sebelum deadline ternyata berhasil nyamber gelar nominator! Alhasil, cerpen saya berhasil dibukukan. Buku pertama gue nih!! Prok prok prok proookkk! Meski demikian, saya yakin masih banyak kekurangan yang perlu ditambal dalam karya saya ini. Hehee v^^v



Cerpen saya ada di nomer 9. Judulnya Wajah. Ada teman saya yang nanya dari mana saya dapet inspirasi buat cerpen itu. Gini ceritanya:
Pada suatu sore, saya dan temen saya lagi duduk-duduk nggak jelas di kampus. Saya kemudian mengeluarkan Lucy Lucifer dari tas saya, dan mulai membaca ulang (udah kelar baca sebenernya, tapi karena nih buku saking kerennya, saya sampe baca lagi dan lagi!!). Lalu temen saya minjem, dan mulai baca cerpen saya. Temen saya bertanya,
"Tha, ente dapet dari mane inspirasi buat cerpennya? Kok judulnya Wajah?"
Saya jawab, "Dari muka saya sendiri. Muka saya horor, soalnya."
Tawa pun meledak. Wkwkwkwkkkkkk




Piiiiiiiiiiiiiiiiip #kesalahan teknis terjadi karena ledakan tawa radius sepuluh meter#







Nah intinya, antologi Lucy Lucifer ini memuat 14 cerpen keren yang nggak bikin nyesel deh! (ada kasus buku yang isinya bikin nyesel. Percayalah. Hal itu memang benar ada!). Kalo kalian sempet nemuin antologi ini di rak buku mana aja, kalian harus ambil dan baca! (pastinya kalo di toko buku, bawa dulu ke kasir dan bayar dulu yaaaaa)

JJOOOSSS!!!