Pages

Tuesday, July 15, 2014

CANNAREGIO: Valentine Berdarah Mercurio


JUDUL: Cannaregio: Valentine Berdarah Mercurio
PENULIS: Giovani Rahmatullah Rizal, dkk
PENERBIT: de Teens
Tahun: 2014















Halo!
Inilah postingan pertama saya di bulan Juli. Juli ini saya ragu bisa post cerpen. Saya sedang KKN (Kuliah Kerja Nyata) di luar kota, dan nggak boleh pulang. Di tempat KKN saya nggak ada sinyal dan saya nggak punya modem (selama ini modem pakainya gantian sama adek. Adek KKN di tempat lain :') ). Sekarang ini, saat saya nulis postingan, saya sedang ambil ijin untuk ngurus tetek bengek di kampus, jadi saya pulang ke Singaraja sama adek saya. Jujur, saya sungkan balik lagi ke tempat KKN.

I used to hate Singaraja's hot weather, but now I damn love it!


JRENG JRENG JRENGGGGGG KEGALAUAN MAHASISWA TINGKAT LANGIT LAPISAN KETUJUH BELAS DIMULAI!


#lupakan yang di atas tadi




CANNAREGIO berisi 20 cerpen horor bersetting luar negeri. Cerpen-cerpen ini didapatkan dari event #Hororkotadunia yang diselenggarakan oleh DIVA Press dan Kampus Fiksi pada Februari 2014 lalu. Tanggal 16 Maret 2014, pengumuman 20 nominator pun dikumandangkan. Saya nyengir dan mewek bombai saat melihat nama saya ada dalam daftar 20 nominator itu :')


Ok, saya ingin curcol dikit soal perjuangan (OMG HELLO PERJUANGAN BEROO) saya dalam event #Hororkotadunia ini.

Awalnya, saya membuat cerpen dengan latar kota di Jerman, di mana semua penduduknya dibantai. Saya lupa nama kotanya. Cerpen itu tidak selesai saya tulis, karena tidak cocok dengan tema :')
Begini cuplikannya:
Semuanya semakin kacau. Rasa panas dan sakit semakin menjadi-jadi. Dia sadar, pakaiannya terbakar. Api merambat masuk ke celah lengan pakaiannya, dan memanggang kulitnya. Dia tamat.


Lalu saya kesemsem sama legenda The Green Lady dari Prancis. Semua berkat cerita flash yang tidak sengaja saya baca. Saya seketika membuat cerpen berdasar legenda The Green Lady dari Prancis. Karakter utama dalam cerpen saya bernama Clair Marmalade (karena waktu itu saya juga lagi kecanduan Candy Crush. Note: Marmalade itu sirup buah. Di Candy Crush, marmalade ngebungkus permen, jadi permen nggak bakal pindah tempat. Harus di-match supaya bisa pindah dan ngasih tempat buat permen lain :P ). Clair adalah seorang pembantu rumah tangga di Chateau de Brissac. Bosnya adalah Madame Charlotte dan Monsieur Jacquese de Breze. Dia punya pacar namanya Raymond le Courier. Cerpen ini selesai saya buat, tapi karena setting waktunya yang di pertengahan abad 15, saya pun scrap cerpen ini :')
Begini cuplikannya:
Kelakuan Madame Charlotte waktu itu terus berulang hingga hari ini. Dihitung-hitung, sudah seminggu dia mengetuk pintu, melongok ke dalam, dan berkata dia mencari Raymond.


Cerpen ketiga saya mengambil setting di Irlandia, tepatnya di Carlow Shopping Center. Berkisah tentang Liam, pengunjung pusat perbelanjaan, yang bertemu dengan anak kecil misterius dan kakak perempuannya yang cantik. Namun ternyata anak itu dan kakak perempuannya menyimpan rahasia kelam…. JDER! Cerpen ini di-scrap karena tidak adanya chemistry antara tokoh (halaah x_x)
Begini cuplikannya:
Gadis bergaun putih itu tersenyum. “Fiona.”
“Oke, Fiona, aku harap kau bisa menjaga adikmu lebih baik lagi. Tidak baik anak kecil berlarian di pusat perbelanjaan luas ini sendirian,” Liam menasehati. Kepalanya serasa menggembung karena kesombongan. “Kudengar Carlow Shopping Center ini berhantu, lho.”


Cerpen keempat lagi-lagi di tempat yang sama dengan cerpen ketiga. Tokoh utamanya masih tetap Liam dan si anak kecil misterius. Karakter Fiona di-scarp dan digantikan dengan Lucy. Dalam cerpen ini, Liam adalah pelayan restoran yang akrab dengan pelanggan setia restoran bernama Lucy. Pada suatu sore, Lucy mengajak seorang anak kecil bersamanya. Kehadiran anak kecil itu membawa bencana bagi hidup Liam dan Carlow Shopping Center. Namun cerpen ini memiliki alur rumit, maka saya scrap.
Begini cuplikannya:
Lucy datang lagi ke kafe. Dia seorang wanita pelanggan setia kafe, lumayan ramah, tapi agak sinting. Liam menganggapnya demikian karena wanita itu selalu datang setiap matahari menjelang tenggelam, dan mengenakan gaun hitam penuh noda berlengan gembung.


Cerpen kelima bersetting di Amerika Serikat. Opsir William ‘Liam’ Hamilton (oke, oke, saya memang agak stress kalau mikir nama, jadi nama Liam pun saya pakai berkali-kali :P ) mengunjungi adik lelakinya, Abel, yang menderita gangguan kejiwaan di Denver Mental Hospital. Pembunuhan sadis dan berantai terjadi di rumah sakit tersebut, sehingga William memutuskan bermalam di sana untuk menunggui adiknya. Cerpen ini pun selesai saya buat. Namun saya scrap lagi karena alurnya yang rumit. :')
Begini cuplikannya:
Sia-sia. Pria botak itu malah menerjang Abel dengan belati terarah pada wajah pemuda tersebut. Liam kalut. Dia menekan pelatuk pistolnya, dan peluru mendesing menembus pelipis kanan pria botak itu.


Mari kita beranjak ke cerpen keenam. Di gedung kantor polisi Richmond, Samuel, polisi kroco, dihantui oleh sesosok makhluk. Mr. Conte, pemilik kedai kopi di seberang gedung kantor polisi, menjadi satu-satunya tempat baginya untuk bercurah. Namun Mr. Conte ternyata menyimpan rahasia kelam yang berhubungan dengan Samuel dan temannya, Julian Roth. Cerpen ini juga selesai saya buat, bahkan saya sampai memutuskan akan mengirim cerpen yang ini. Namun saya urung karena kesan seram dalam cerpen ini tidak tersampaikan kepada beta-reader..... :')
Begini cuplikannya:
Keletak-keletik mesin tik terdengar. Tombol-tombolnya tertekan oleh angin, dan mencetak tulisan pada kertas yang terjepit. Sam bergidik, dan mundur sejurus. Tulisan pada kertas itu terbaca:
‘NAMAKU SAMUEL’


Berikutnya cerpen ketujuh. Inilah cerpen yang akhirnya saya kirim dan dimuat dalam antologi CANNAREGIO. Idenya berasal dari game S.T.A.L.K.E.R. Call of Pripyat. Tentang mutan, tapi di cerpen saya ganti menjadi manusia yang terkontaminasi sisa radiasi nuklir dari kebocoran Pabrik Chernobyl. Nikolai, alias Niko (OK, saya suka GTA IV, dan saya suka dengan cara Roman memanggil sepupunya dengan "Hey, Niko!") , seorang saintis yang melihat sekelompok orang tanpa baju anti radiasi berkeliaran di Zona Alienation Pripyat. Dia ingin menolong mereka dari radiasi, meski temannya, Viktor, tidak percaya Nikolai melihat orang.
Cerpen ini saya buat dalam sekitar dua atau tiga hari. Namun sebelum saya mengirimnya, saya sempatkan diri untuk menulis cerpen ketujuh.
Begini cuplikannya:
“Siapa?” Nikolai berbisik, heran. Bayangan si pemuda beringsut lolos dari bulatan sinar senter. Nikolai keluar dari kantong tidurnya, mengenakan baju anti radiasi, dan mengendap keluar dari kamp bersama senternya.


Cerpen kedelapan berlatar London, di Madame Tussaud Museum yang menjadi tempat penyimpanan patung lilin para korban Revolusi Prancis termasuk patung lilin kepala Raja Louis dan Marie Antoinette yang dihukum penggal dalam Revolusi Prancis. Bercerita tentang Oliver Kaufmann sang pemahat patung lilin, tapi cerpen ini tidak selesai saya tulis.
Tapi beginilah cuplikannya:
Suara orang berbincang-bincang terdengar memenuhi lorong-lorong museum yang temaram. Oliver berhenti sejenak, mendengarkan. Ada orang lain selain dirinya dan para satpam di museum ini. Bukankah sekarang sudah jam tutup museum?

Entah kenapa, saya merasa sangat lelah saat menulis crpen kedelapan. Maka saya kirimkanlah cerpen ketujuh berlatar Pripyat.
Dan cerpen ketujuh saya LOLOS!!

HURRAAY!!




Demikian isi curcolan saya. Semoga tidak merobek mata, ya. Heheee.
Terima kasih sudah baca curcolan saya.
Jangan lupa beli CANNAREGIO di toko buku terdekat!
:D